Sang Hyang Anantabhoga pinaka dasaring prthiwi ( Sang Hyang Antabhoga sebagai dasar bumi).
Karya ilsutrasi ini terinspirasi dari wayang beber yang menceritakan kisah pewayangan termasuk mitologi yang ada di Jawa. Dalam karya ini menggambarkan sosok naga yang terinspirasi dari Naga Antaboga sebagai penyangga bumi. Antaboga atau Anantaboga berarti makanan yang tidak ada habis-habisnya. Ia merupakan simbolisasi tanah atau bumi yang menjadi sumber abadi segala makanan bagi semua makhluk di bumi. Sebagai makhluk mitologi dalam cerita pewayangan, Antaboga dalam ilustrasi ini menyangga kehidupan di bumi, menjaga alam agar tetap seimbang dan lestari karena alam memberikan kebaikan yang tiada habisnya. Manusia sebagai makhluk realita dan berakal hendaknya menjaga kelestarian alam seperti simbolisasi Antaboga dalam cerita pewayangan. Alam Indonesia memiliki keanekaragaman hayati misalnya burung cendrawasih dari tanah Papua dan bunga rafflesia dari tanah Sumatra. Alam memberikan kebaikannya sendiri dengan menyediakan apapun yang makhluk hidup butuhkan. Sebagai metafora, layaknya seperti tirta amerta atau air kehidupan yang dimiliki Sang Hyang Anantaboga yang memberikan kehidupan untuk makhluk hidup di bumi. Menjaga kelestarian alam dan keberlangsungan hidup makhluk di bumi bukanlah tugas Sang Hyang Anantaboga, akan tetapi tugas kita semua, tugas sebagai makhluk hidup di bumi. Alam telah memberikan kebaikan kepada kita lantas apa yang bis akita berikan kepada alam? Jika kita tidak bisa memberikan kebaikan pada alam setidaknya kita tidak merusaknya. Seperti sebotol Teh Sosro yang memberikan kesegaran alami dan kebaikan teh asli.