Ahlul Fikri

– Poe Meurah & Teungku Rayeuk –

Saya mengambil subtema #kebaikanceritaasliindonesia tapi relate dengan subtema #kebaikanalamindonesia. Kok bisaa? Bisaa dong, jadiii, ada cerita dari provinsi aceh tentang Poe Meurah dan Teungku Rayeuk – mereka adalah gajah – gajah yang hidup pada masa kesultanan aceh di masa lalu. Gajah – gajah tersebut ikut andil penting dalam meraih puncak kejayaan kesultanan aceh pada masa itu.

Menceritakan Kehidupan harmonis antara GAJAH dan Masyarakat Aceh di Era Kesultanan Aceh di Masa lalu hingga menjadi bagian penting kejayaan kesultanan Aceh. Di masa Kesultanan Aceh, gajah-gajah dengan panggilan Poe Meurah dan Teungku Rayeuk tidak hanya menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan, tetapi juga melambangkan kebaikan alam. Gajah memiliki peran yang sangat penting dan terhormat. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi dan tenaga kerja, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan bagi kerajaan. Di Aceh, gajah-gajah ini diberi panggilan khusus: Poe Meurah dan Teungku Rayeuk.

Poe Meurah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gajah-gajah yang memiliki peran istimewa dalam masyarakat Aceh kala itu. Kata “Poe” dalam bahasa Aceh berarti putih, yang mungkin merujuk pada gajah-gajah albino atau gajah yang memiliki ciri khas tertentu. Gajah dengan panggilan ini biasanya dianggap suci dan dihormati, serta sering kali diikutsertakan dalam upacara-upacara penting di kerajaan.
Sementara itu, Teungku Rayeuk adalah sebutan lain untuk gajah yang juga menunjukkan status yang tinggi. Dalam bahasa Aceh, “Teungku” berarti tuan atau guru, dan “Rayeuk” berarti besar. Dengan demikian, Teungku Rayeuk dapat diartikan sebagai “Tuan Besar”. Istilah ini menekankan pada ukuran dan kedudukan gajah sebagai makhluk yang dihormati dan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat dan kerajaan Aceh.
Dan biasanya gajah yang diberi nama teungku Rayeuk adalah gajah jantan.

Gajah sebagai Simbol Kebaikan Alam

1. Pelindung Lingkungan
Gajah dikenal karena kemampuannya menjaga ekosistem. Dengan merobohkan pohon dan menyebarkan biji-bijian melalui kotorannya, gajah membantu memelihara keseimbangan alam dan memperkaya keanekaragaman hayati.

2. Kesejahteraan Masyarakat
Keberadaan gajah dalam masyarakat Aceh kala itu hidup harmonis dengan masyarakat dan sering diikutsertakan untuk Acara kerajaan, transportasi, hingga dilibatkan dalam perang pada perlawanan penjajahan belanda.
3. Penjaga Tradisi
Banyak cerita rakyat aceh yang melibatkan gajah sebagai salah satu figur yang penting, tidak hanya cerita, bahkan inspirasi gajah hingga melahirkan banyak tarian hingga syair – syair lama. ini mengukuhkan posisi gajah sebagai penjaga tradisi dan keadilan.

Dengan demikian, Poe Meurah dan Teungku Rayeuk lebih dari sekadar nama; mereka adalah simbol dari hubungan harmonis antara manusia dan alam, mencerminkan nilai-nilai budaya dan ekologis yang dijunjung tinggi oleh Kesultanan Aceh. Gajah-gajah ini menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus menjaga keseimbangan alam dan merawat warisan budaya yang berharga.

Harapannya di kompetisi ini, saya sebagai ilustrator mempunyai berharap semoga kehidupan harmonis antara MANUSIA dan GAJAH yang pernah terjadi di kesultanan aceh patut menjadi inspirasi bagi generasi kita dan generasi mendatang. Karena untuk saat ini, populasi gajah semakin terancam akibat dari perburuan liar untuk diambil gadingnya bahkan ada gajah yang dibunuh dengan alasan dianggap hama tanaman. Sangat ironis bukan?

Oiya, untuk style kali ini aku nerapin style ilustrasi datar sederhana yang memperhatikan detail dari elemen – elemen ilustrasi seperti alam, makhluk hidup, arsitektur dan kebudayaan menjadi fokus utama dalam karyaku kali ini. Semoga dengan gaya ilustrasi seperti ini dapat dengan mudah di pahami oleh masyarakat luas hanya dengan sekali lihat. Terimakasihh udah mau dibaca,

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top