Marapu adalah agama kepercayaan asli masyarakat Sumba yang telah ada sejak zaman dahulu. Kepercayaan ini memberikan dampak signifikan terhadap budaya di pulau Sumba, salah satunya melalui peninggalan megalitik berupa batu kubur yang dihiasi ukiran yang indah. Batu kubur ini, yang juga dikenal sebagai “menhir” atau “punden berundak,” merupakan struktur batu vertikal berbentuk persegi panjang dengan simbol-simbol rumit yang menyimpan makna dan jejak kebudayaan yang mendalam. Keberadaan batu kubur ini menarik perhatian para peneliti dan wisatawan dari seluruh dunia, karena diyakini sebagai hasil karya suku megalitik yang menghuni pulau ini ribuan tahun lalu.
Banyak batu kubur ini memiliki tinggi beberapa meter, menambah aura misteri yang menyelimuti masyarakat Sumba. Proses pembuatannya melibatkan partisipasi aktif masyarakat yang bekerja sama dengan antusias. Upacara penguburan pun menjadi momen solidaritas bagi mereka. Para arkeolog dan antropolog percaya bahwa batu kubur ini adalah bagian penting dari ritual pemakaman kuno suku Sumba, di mana pemakaman dipandang sebagai peristiwa sakral dalam rangkaian upacara adat dan religius.
Batu kubur ini dianggap sebagai monumen penghormatan kepada leluhur dan simbol komunikasi antara dunia manusia dan alam roh. Menariknya, simbol dan ukiran yang terukir di batu kubur tersebut menggambarkan kisah kehidupan suku Sumba, termasuk aspek pertanian, perburuan, serta simbol-simbol keagamaan yang kaya makna. Banyak dari simbol ini berasal dari mitologi dan tradisi keagamaan kuno yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Sumba hingga saat ini.
Keterkaitan antara kepercayaan Marapu dan kebaikan alam Indonesia serta cerita rakyat Indonesia sangat kuat. Melalui tradisi dan ritual yang dijalankan, masyarakat Sumba menunjukkan rasa syukur dan penghormatan terhadap alam sebagai sumber kehidupan. Kisah-kisah yang terukir dalam budaya mereka mencerminkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan penghayatan terhadap lingkungan, sehingga menciptakan harmoni antara manusia dan alam, serta melestarikan warisan budaya yang kaya.