Muhammad Khofi Aulia

Walah Kalih adalah legenda yang ada pada Masyarakat Dayak Halong Kabupaten Balangan, “Walah” berarti seorang Perempuan pesuruh / pembantu dan “Kalih” berati berubah wujud.

Diceritakan di masa itu di perkampungan Dayak yang dipimpin oleh kepala balai adat, sedang mempersipkan pelaksanaan upacara adat, maka Ia memerintahkan kepada para Perempuan / walah agar menumbuk padi sebanyak mungkin untuk bahan sesajian dan konsumsi pada keperluan upacara adat tersebut.

Kepala balai memerintahkan agar menyelesaikan pekerjaan menumbuk padi secepat mungkin dan jangan berhenti / beristirahat, agar keperluan sesaji bisa tersedia lengkap dan kepala balai mengingatkan kepada para walah, jika berhenti dan tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut maka akan berubah wujud menjadi seekor kerbau sebagai ganti sesaji pada upacara adat tersebut.

Walah terus menumbuk padi tanpa berhenti, berhari-hari hingga menjelang malam, akhirnya karena kelelahan si walah tertidur di atas lesung, dan Ketika walah terbangun, ia sangat terkejut Ketika mengetahui wujud dirinya telah berubah menjadi seekor kerbau dan akan dijadikan bahan sesaji dan konsumsi pada pelaksanaan upacara adat seperti yang telah di ucapkan oleh kepala balai.

Kejadian ini diketahui oleh kepala balai, Ia sangat menyesal mengetahui hal ini, dimana sebenarnya ucapan atau gertakannya kepada walah hanya sebagai pemacu semangat untuk bekerja keras, tapi apa yang telah diucapkannya telah menjadi kenyataan, walah kini telah berubah wujud menjadi seekor kerbau.

Maka sejak saat itu dan sampai sekarang, pada upacara adat Suku Dayak Halong Kabupaten Balangan persembahan hewan korban terbesar untuk keperluan sesaji dan konsumsi adalah hewan kerbau. Dan pemotongan hewan korban berupa seekor kerbau selalu ditandai atau berkalang halu (alat penumbuk padi pada bagian kepala kerbau) untuk mengenang peristiwa atau legenda dari walah kalih tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top